MALU BUKAN TAKUT

by Unknown , at 03.09 , has 0 komentar
Malu adalah sifat sekaligus sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang mukmin. Malu adalah suatu sikap dimana orang mukmin merasa takut untuk mengerjakan sesuatu yang buruk, yang tercela, dan yang menyalahi norma-norma agama dan sosial.  Orang yang cara berpikirnya sehat, pasti akan merasa malu kalau ia berjalan di jalanan umum dengan –maaf-- telanjang, karena hanya orang gila yang sanggup melakukannya. Maka, jika ada orang dewasa telanjang sembari berjalan di muka umum, dapat dipastikan ia adalah orang yang mengidap kelainan jiwa alias gila. Orang gila itu tidak lagi memiliki rasa malu.
Orang yang tidak memiliki rasa malu, ia akan berbuat sekehendak hatinya, tanpa mempedulikan lingkungan sekitar. Orang gila berbuat sekehendak hatinya tanpa rasa malu dan tanpa mempedulikan reaksi lingkungan sekitarnya. Menurut hadits Nabi, “jika tidak merasa malu, berbuatlah sekehendak hati”.

إِذَا لمَ ْتَسْتَحِ, فَاصْنَعِ مَا شِئْتَ (رواه البخاري)
 Jika engkau tidak merasa malu, maka berbuatlah sekehendak hatimu (HR. Bukhari)

Maka, jika ada orang yang tidak lagi memiliki sifat malu, kemungkinannya hanya dua: pertama, mungkin ia termasuk yang tidak percaya kepada ajaran agama; kedua, ia adalah orang yang akalnya tidak sehat. Dengan kata lain, orang yang tidak punya malu,jika tidak atheis berarti ia adalah orang gila. Makanya, Nabi Muhammad S.a.w pernah menegaskan:

الحَيَاءُ مِنَ الإِيْمَانِ  (متفق عليه)
Sifat malu itu merupakan bagian dari iman. (HR. Muttafaq ‘Alaih)

Orang yang beriman pasti akan malu melakukan sesuatu yang buruk. Ia akan malu mengambil barang yang bukan hak miliknya. Sebagai pejabat ia akan malu disebut koruptor. Sebagai pedagang ia akan malu disebut curang. Sebagai pelajar ia akan malu dijuluki tukang menyontek pekerjaan temannya. Sebagai mahasiswa ia akan malu disebut plagiator. Jika kebetulan sebagai seorang tokoh masyarakat, maka ia akan malu kalau-kalau perselingkuhannya diketahui orang banyak. Apalagi sebagai da’i, sebagai ulama, pasti akan lebih malu jika ternyata ia tidak bisa menunjukkan al-akhlāk al-karīmah, yaitu contoh perilaku yang berbudi luhur kepada jamaahnya.
Rasa malu untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela, baik malu itu kepada diri sendiri atau malu apabila orang lain nanti akan mencemooh perbuatannya adalah rasa malu yang harus dimiliki oleh setiap mukmin. Dengan demikian, malu selalu mendatangkan kebaikan bagi pelakunya. Kata Nabi,

الحَيَاءُ لاَ يَأْتِي إِلاَّ بِخَيْرٍ (رواه البخاري)
Malu itu tidak mendatangkan kecuali yang baik-baik. (HR. Bukhari)

Jika sekarang semakin banyak orang yang tidak punya rasa malu, itu karena zaman sekarang susah membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Yang manfaat dan yang mudharat kini semakin kabur dan memasuki wilayah remang-remang, karena orang zaman sekarang banyak yang mengabaikan petuah-petuah agama. Gemerlapnya dunia telah menutup mata banyak orang untuk melihat hal-hal yang benar dan baik. Kini, uang mampu membungkam mulut banyak orang untuk mengatakan sesuatu yang benar, yang haqq.
Orang yang tidak punya sifat malu, berarti tidak punya hak untuk mendapatkan kepercayaan. Jangan percaya atau mempercayai orang yang tidak punya rasa malu. Maka hati-hatilah jika akan menitipkan barang kepada orang yang tidak punya rasa malu, bisa gawat, bisa-bisa nanti barang kita akan diklaim menjadi miliknya. Pejabat yang tidak punya rasa malu, jangan dipercaya lagi, karena bisa-bisa nanti ia akan menggunakan fasilitas kantor seperti layaknya milik sendiri.
Demikianlah, “jika tidak merasa malu, berbuatlah sesukamu”.

إِذَا لمَ ْتَسْتَحِِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ (رواه البخاري)

Seolah Nabi ingin mengatakan: jika engkau tidak merasa malu, mending jadi orang gila saja sekalian.
MALU BUKAN TAKUT
About
MALU BUKAN TAKUT - written by Unknown , published at 03.09, categorized as Belajar islam , Hidup Islami . And has 0 komentar
0 komentar Add a comment
Bck
Cancel Reply